Senin, 19 Januari 2009
Jeda
Selasa, 13 Januari 2009
Jaringan Perpustakaan Komunitas
Pada Selasa, 13 Januari 2009, di Perpustakaan Kota, yang sekarang namanya Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota, PK juga mengikuti diklat mengenai pengelolaan perpustakaan komunitas. Penting rasanya bagi kami untuk mengetahui pola yang sesuai untuk pengelolaan manajemen perpustakaan komunitas mengingat kami bukan jenis perpustakaan umum dengan standar mengikuti acuan baku pengelolaan perpustakaan pemerintah. Perpustakaan komunitas, bahkan, tidak perlu memaksakan diri memiliki ruang khusus untuk menyimpan bahan pustaka karena dapat terintegrasi dengan rumah warga kampung. Dalam katalogisasipun kami tidak dapat mengikuti standar nasional, sebab sangat memberatkan. Kami hanya memiliki satu dua relawan yang mengurusi semuanya, sehingga untuk hal tetek-bengek tidak dapat kami perhatikan secara sungguh-sungguh.
PK ingin membuat sebuah pustaka yang lucu, kreatif, edukatif dan rekreatif. Ini mungkin berat, mungkin juga sederhana. Kami perlu saran dan masukan, mungkin juga bantuan lebih jauh.
Manajemen Perpustakaan Komunitas dengan DAOEN
Pada 4-6 Desember tahun lalu, salah seorang pengurus Pustaka Kampung mengikuti diklat PTK-PNF Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat dengan konsep DAOEN yang diadakan LPPM UGM kerjsama dengan Direktorat PTK-PNF Direktorat PMTK Departemen Pendidikan Nasional di BPKB DIY, Sorowajan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.( jangan tanyakan kepanjangan singkatan-singkatan tersebut, saya kurang mengerti.)
Konsep TBM dengan Daoen—dari, oleh dan untuk kita—sebenarnya cukup sederhana, dan barangkali sudah banyak dilakukan. Ini adalah kemasan manajemen perpustakaan komunitas yang kemudian “dibajak” pemerintah untuk menjalankan program peningkatan minat baca. Konsepnya adalah, dalam interpretasi penulis, seluruh kegiatan sebuah perpustakaan dijalankan secara mandiri oleh anggota masyarakat, tidak bergantung pada bantuan dari pihak luar, dan terutama bersegmentasi pada kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, konsep ini sangat fleksibel, artinya dapat berbeda cara dan tujuannya untuk masing-masing perpustakaan komunitas disesuaikan dengan kapasitas dan arah yang dituju.