Selasa, 13 Januari 2009

Manajemen Perpustakaan Komunitas dengan DAOEN

Pada 4-6 Desember tahun lalu, salah seorang pengurus Pustaka Kampung mengikuti diklat PTK-PNF Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat dengan konsep DAOEN yang diadakan LPPM UGM kerjsama dengan Direktorat PTK-PNF Direktorat PMTK Departemen Pendidikan Nasional di BPKB DIY, Sorowajan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.( jangan tanyakan kepanjangan singkatan-singkatan tersebut, saya kurang mengerti.)

Konsep TBM dengan Daoen—dari, oleh dan untuk kita—sebenarnya cukup sederhana, dan barangkali sudah banyak dilakukan. Ini adalah kemasan manajemen perpustakaan komunitas yang kemudian “dibajak” pemerintah untuk menjalankan program peningkatan minat baca. Konsepnya adalah, dalam interpretasi penulis, seluruh kegiatan sebuah perpustakaan dijalankan secara mandiri oleh anggota masyarakat, tidak bergantung pada bantuan dari pihak luar, dan terutama bersegmentasi pada kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, konsep ini sangat fleksibel, artinya dapat berbeda cara dan tujuannya untuk masing-masing perpustakaan komunitas disesuaikan dengan kapasitas dan arah yang dituju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar